Beberapa
waktu yang lalu ketika saya bermaksud membeli obat penurun panas untuk
anak yang mengandung paracetamol di apotek, saya di tawarkan obat yang
mengandung ibuprofen (infant ibuprofen) yang dikatakan Asisten
Apoteker lebih baik dari pada paracetamol, disatu sisi saya tidak
menyalahkan AA tersebut karena ada benarnya tapi yang sangat berbahaya
jika tanpa tau sakit dan umur si anak langsung di tawarkan ibuprofen ini
sangat berbahaya contohnya: jika ibuprofen di berikan pada penderita
kasus demam berdarah (DHF/Dengue Haemoragic Fever) bisa berakibat
fatal karena :
1. ibuprofen dapat menyebabkan perdarahan pada lambung dan
2. Ibuprofen dapat mengganggu proses pembekuan darah, sedangkan pada
penderita demam berdarah, akan mengalami berkurangnya kemampuan
pembekuan darah.
Ibuprofen termasuk kedalam golongan obat anti inflamasi
non-steroid. Ibuprofen bekerja untuk mengurangi rasa sakit, meredakan
inflamasi (peradangan) dan demam. Seperti halnya paracetamol, ibuprofen
juga dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter. Walaupun infant
ibuprofen memang dikhususkan untuk bayi, tetapi obat ini tidak
diberikan untuk bayi dibawah 6 bulan atau untuk bayi dengan berat badan
kurang dari 7 kg. Dosisnya disesuaikan dengan umur bayi, akan tetapi
lebih efektif jika mengukur dosisnya berdasarkan berat badan bayi (10
mg ibuprofen per kilogram berat badan).
Pada prinsipnya, ibuprofen dapat digunakan sebagai pengganti
paracetamol, tetapi sebaiknya ikuti dengan seksama instruksi yang
tertera pada label kemasan. Generally speaking, ibuprofen digunakan untuk demam yang “membandel” atau suhu tinggi (40oC)
disertai dengan peradangan. Pemberian obat ini dapat dilakukan
sebanyak 3 – 4 kali dalam 24 jam, tergantung dari usia bayi. Obat ini tidak
cocok untuk anak yang mengidap asma. Meskipun sedikit, obat ini juga
memiliki efek samping berupa gangguan/iritasi pada lambung (paracetamol
tidak memiliki efek ini). Oleh sebab itu, jika anak Anda memiliki
lambung yang sensitif sebaiknya jangan mengkonsumsi obat ini. Jika
gejala penyakit tidak berkurang setelah 72 jam, segera kunjungi dokter.
catatan : Untuk penurun panas (antipiretik) pada anak yang
direkomendasikan oleh WHO sejak thn 1997 hingga kini adalah
Paracetamol. Karena Paracetamol relatif lebih aman dibandingkan
dengan obat antipiretik yang lain utk anak.
dengan obat antipiretik yang lain utk anak.
Untuk aspirin atau asam asetil salisilat / asetil salisilat acid sekarang sudah ditinggalkan
penggunaannya sebagai antipiretik pada anak, karena mempunyai efek
samping dapat menimbulkan Sindroma Reye (Reye’s Syndrome) pada anak
yang dapat berakibat
fatal. Note : Ibuprofen sendiri tidak menyebabkan Reye’s Syndrome.
Sedangkan Paracetamol sendiri bukannya tidak mempunyai efek samping,
loh. Efek sampingnya adalah hepatotoksik, atau terganggunya fungsi
hati/hepar/liver…. Tetapi jika dalam dosis terapi masih aman.
Hepatotoksik dapat timbul jika :
1. Dosis harian (dosis yang diminum dalam satu hari) melebihi 8 gram
(=16 tablet Paracetamol, 1tab Paracetamol biasanya 500mg atau jika
menggunakan Paracetamol syrup = 32 sendok takar 5 ml dalam sehari) Note :
pada anak dosis harian Paracetamol sirup = 3 –
4 x 250 mg atau 3 – 4 x sendok takar 5ml.
2. Penggunaannya dalam jangka waktu lama, biasanya lebih dari 14 hari.
Jadi jika Paracetamol digunakan pada anak dalam dosis 3-4 X 250 mg
per hari atau sampai 3-4 X 500 mg per hari pada dewasa, selama 3 – 7
hari, masih aman dan jauh dari kemungkinan timbulnya hepatotoksik tadi.
Komentar
Posting Komentar