No |
Istilah |
Keterangan |
1 |
AAP (American Academic of Pediatrics) |
Akademi Pediatrik Amerika |
2 |
ACE (Angiotensin-Converting Enzyme) |
Enzim pengubah angiotensin |
3 |
Agitasi |
Tingkah laku yang mengindikaskan kurangnya istirahat yang merupakan efek samping dari obat antipsikosis. |
4 |
AIS (Acute Ischemic Stroke) |
Stroke Iskemik Akut |
5 |
ALL
(Acute Lymphocytic Leukemia ) |
Leukemia Limfositis Akut yaitu leukemia
yang sering menyerang anak-anak.Leukemia tipe ini juga menyerang orang
lanjut usia, terutama yang berusia lebih dari 65 tahun. |
6 |
Alopecia (Alopesia) |
Hilangnya rambut secara bertahap, diyakini
sebagai akibat dari gabungan predeposisi genetik dan peningkatan
respon folikel rambur terhadap hormon androgen. |
7 |
ALT (Serum Alanine Aminotransferase) |
Serum Alanin Aminotransferase atau sering disebut Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) |
8 |
ANA (Anti-Nuclear Antibody) |
Antibodi yang tidak umum, terdeteksi di
dalam darah yang mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan struktur
tertentu dalam inti selnya. ANA menjadi indikasi penyakit lupus
erythemathosus, sindrom Sjrogen, artitis rematik, autoimun hepatitis,
skleroderma dan polymyositis&dermatomyositis. |
9 |
Analgesik |
obat untuk menghilangkan nyeri,
berhubungan dengan analgesia, bahan yang dapat mengurangi nyeri tanpa
menyebabkan hilangnya kesadaran. |
10 |
Anemia Hemolitik |
Anemia yang disebabkan oleh hemolisis
yaitu terjadinya pemecahan sel darah merah abnormal, baik pada pembuluh
darah ( hemolisis intra vaskular) atau bagian lain dari tubuh
(hemolisis ekstravaskular). Anemia ini bisa bersifat genetik ataupun
dapatan. Penanganannya berdasarkan penyebab dan awal terjadinya
penguraian sel darah merah. |
11 |
Angiodema |
Reaksi vaskular yang melibatkan dermis
bagian dalam atau jaringan subkutan dan submukosa, menyatakan edema
lokal yang disebabkan oleh dilatasi dan peningkatan permeabilitas
pembuluh kapiler. |
12 |
Anoreksia |
Hilangnya selera makan. |
13 |
Anti Infeksi |
obat untuk mengobati infeksi |
14 |
Antialergi dan Obat Untuk Anafilaksis |
obat untuk mengobati alergi dan mencegah
reaksi anafilaksis (suatu keadaan dimana seseorang sangat sensitif
terhadap suatu zat asing) |
15 |
Antianemia, Koagulasi |
obat untuk mengobati anemia/ kurang Hb |
16 |
Antiasma |
obat yang dapat menghilangkan asma |
17 |
Antidot dan Obat Lain Untuk Keracunan |
obat untuk menurunkan atau menghilangkan efek racun |
18 |
Antiepilepsi – Antikonvulsi |
obat untuk mencegah atau menurunkan keparahan serangan epilepsi atau konvulsi lain |
19 |
Antiinflamasi non steroid |
obat untuk menekan inflamasi atau peradangan |
20 |
Antimigrain |
obat untuk menghilangkan migrain atau sakit
kepala parah, biasanya pada sebelah bagian kepala saja yang diikuti
oleh gejala lainnya seperti mual, muntah, konstipasi atau diare, rasa
tidak enak pada mata. |
21 |
Antineoplastik, imunosupresan dan obat untuk terapi paliatik |
obat untuk menghambat atau mencegah perkembangan neoplasma; memeriksa pematangan dan pembelahan sel-sel ganas. |
22 |
Antiparkinson |
obat untuk mengobati parkinson. Parkinson
adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh perubahan degeneratif pada
otak. Penyakit ini ditandai dengan |
23 |
Antipirai |
obat untuk mengobati pirai (artritis gout) atau sering disebut asam urat. |
24 |
Antipiretik |
obat untuk menghilangkan atau menurunkan demam, |
25 |
Antiseptik |
obat yang dapat mencegah perkembangan organisme tanpa mematikan organisme |
26 |
Antitusif |
obat yang dapat menekan batuk |
27 |
AST (Serum Aspartate Aminotransferase) |
Serum Aspartat Aminotransferase atau sering disebut Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) |
28 |
Ataksia |
Kegagalan koordinasi otot; ketidakteraturan kerja otot. |
29 |
Athralgia |
Nyeri pada sendi, yang merupakan gejala
adanya kerusakan, infeksi atau penyakit seperti artritis atau reaksi
alergi terhadap obat. |
30 |
AUC (Area Under Curve) |
Area di bawah kurva yang menggambarkan konsentrasi darah dalam plasma terhadap waktu.Area ini selanjutnya menggambarkan jumlah total obat yang diserap oleh tubuh, terlepas dari kecepatan absorpsi. |
31 |
Azotemia |
Kondisi medis yang ditandai dengan
abnormalitas level senyawa yang mengandung nitrogen seperti urea,
kreatinin, senyawa hasil metabolisme tubuh dan senyawa kaya nitrogen
pada darah.Hal ini mungkin disebabkan oleh filtrasi darah pada ginjal yang kurang mencukupi |
32 |
Bifasik |
Sistem yang mempunyai 2 fase |
33 |
Black cohosh |
Nama lain untuk Cimcifuga racemosa, yaitu
tanaman yang tumbuh di Amerika Utara. Tanaman ini digunakan untuk
mengatasi masalah tensi premenstrual, menopouse dan masalah ginekologi
lain. |
34 |
BUN (Blood Urea Nitrogen) |
Nitrogen Urea Darah yaitu konsentrasi urea
pada plasma atau darah yang merupakan indikator penting fungsi ginjal.
Pada fungsi ginjal normal, kadar urea nitrogen adalah 3,6 -7,1 mmol/L
atau 10-20 mg/dL |
35 |
CAD (Coronary Artery Disease) |
Penyakit Koroner Akut |
36 |
Cairan Asites |
Akumulasi cairan pada rongga perut
(peritonium). Meski penyebab umumnya adalah sirosis atau sakit liver
yang lainnya, akumulasi ini mungkin disebabkan oleh keadaan medik
lainnya. |
37 |
CAPD(Continuous ambulatory peritonial dialysis) |
Dialisis peritonial kontinyu |
38 |
Carcinoma atau Karsinoma |
Pertumbuhan sel yang ganas yang terdiri
dari sel-sel epitel yang cenderung untuk menginfiltrasi jaringan
sekitarnya dan menimbulkan metastatis. |
39 |
Cat’s Claw |
Nama lain untuk Uncaria tomentosa,yaitu
spesies yang tumbuh di hutan hujan Amazon.Tanaman ini mengandung
alkaloid dan mempunyai efek medik seperti tanin dan fitokimia
lainnya.Beberapa senyawa dari tanaman ini mempunyai efek sebagai anti
inflamasi, anti oksidan dan anti kanker. |
40 |
CBC (Complete Blood Count) |
Jumlah sel darah putih dan darah merah per unit volume darah |
41 |
CD4 |
Reseptor yang ada di permukaan sel tertentu, misalnya limfosit. |
42 |
CHF(Congestive Heart Failure) |
Gagal jantung koroner : suatu keadaan
dimana jantung tidak mampu untuk memompa darah dalam jumlah mencukupi
untuk metabolisme tubuh. |
43 |
CI (Cardiac Index) |
Parameter vasodinamik yang menghubungkan output kardiak dengan luas permukaan tubuh. |
44 |
COPD ( chronic obstructive pulmonary disease) |
Penyakit paru-paru obstruktif kronik |
45 |
COX (Cyclooxygenase) |
Enzim Siklooksigenase. Enzim ini berperan untuk mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin pada proses inflamasi. |
46 |
CSF (Cerebrospinal Fluid) |
Cairan jernih yang ada pada ruang subaraknoid dan sistem ventrikular di sekitar dan di dalam otak. |
47 |
CVP (Central Venous Pressure) |
Tekanan darah pada vena kava toraks, dekat dengan atrium kanan jantung. |
48 |
Cyanosis |
Perubahan warna kulit menjadi agak
kebiru-biruan, yang disebabkan konsentrasi hemoglobin tereduksi yang
berlebihan pada pembuluh darah di permukaan kulit, |
49 |
Cytochrome (Sitokrom) |
Merupakan senyawa yang mengandung hem yang
terikat pada protein, berperan pada pernapasan sel, dibedakan menurut
gugus prostetiknya misalnya a,b,c,d dan P450.Contoh : CYP2A6, CYP 2B6,
CYP289, CYP2D6, CYP2E1, CYP3A4 |
50 |
D5W |
Larutan dekstrosa 5% dalam air |
51 |
Depersonalisasi |
Perubahan persepsi diri sendiri sehingga
sensasi terhadap suatu kenyataan menjadi hilang atau berubah untuk
sementara; merupakan manifestasi neurosis atau penyakit jiwa yang lain
atau juga dapat dalam bentuk ringan pada orang yang normal. |
52 |
Desinfektan Antiseptik |
obat yang dapat mencegah infeksi dan mencegah perkembangan organisme tanpa mematikan organisme |
53 |
Diaforesis |
Keringat berlebihan yang tidak wajar, mungkin disebabkan oleh syok atau kondisi medik lain. |
54 |
Dispepsia |
Berkurangnya daya atau fungsi pencernaan, biasanya ditunjukkan dengan perasaan tidak nyaman pada epigastrum setelah makan. |
55 |
Diuretik |
obat untuk meningkatkan ekskresi urin atau jumlah urin |
56 |
DNA (Deoxyribonucleic acid) |
Asam deoksiribonukleat yaitu asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang berguna untuk perkembangan semua makhluk hidup. |
57 |
Dong quai |
Nama lain untuk Angelica sinensis atau
ginseng betina yaitu tanaman dari Cina yang digunakan untuk mengobati
gangguan ginekologi, anemia ringan dan hipertensi. |
58 |
DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse ) |
Strategi yang digunakan dalam pengendalian
atau penanggulangan penyakit TB melalui peningkatan diagnosis TB
dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis, pengobatan dengan
Pengawasan Menelan Obat (PMO), kesinambungan persediaan obat anti TB
jangka pendek dengan mutu terjamin serta pencatatan dan pelaporan
secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program
penanggulangan TB. |
59 |
Dyspnea |
Pernapasan yang sukar atau sesak |
60 |
ECG (Electrocardiogram) atau EKG (Elektrokardiogram) |
Grafik yang dihasilkan oleh elektrokardiograf,yang menggambarkan aktifitas elektrik jantung setiap saat |
61 |
EEG (Elektroencephalogram atau Elektroensefalogram) |
Grafik yang dihasilkan oleh elektroensefalograf,yang memberikan gambaran neuropsikologi dari aktivitas elektrik otak. |
62 |
Efusi Pleural |
Akumulasi cairan pada ruang pleural
(membran paru-paru). Akumulasi ini disebabkan oleh volume cairan yang
berlebihan (misalnya cairan intravena yang berlebihan, gagal ginjal),
penurunan cairan protein (misalnya sirosis, proteinuria), gagal
jantung, pendarahan, inflamasi, malignan, perforasi organ toraks. |
63 |
Ekspektoran |
obat yang dapat memudahkan pengeluaran dahak dari saluran pernapasan dengan menurunkan kekentalan dahak |
64 |
Eosinofilia |
Keadaan dimana konsentrasi eosinofil
(granulosit eosinofil : sel darah putih dalam sistem imun yang
bertanggung jawab untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh parasit)
sangat tinggi. Eosiniofilia dapat bersifat sangat reaktif (menimbulkan
alergi) atau sebaliknya. |
65 |
Epistaksis |
Pendarahan hidung, pendarahan pada hidung,
biasanya akibat pecahnya pembuluh darah kecil yang terletak dibagian
anterior septum nasal kartilaginosa |
66 |
Erythema Multiforme |
Kondisi pada kulit dikarakterisasi dengan kulit kemerahan atau iritasi, yang disebabka oleh kongesti pembuluh darah.Lesi yang terbentuk berbentuk cincin. |
67 |
Esophagitis (Esofagitis) |
Radang pada esofagus |
68 |
ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate) |
Kecepatan Pengendapan Eritrosit |
69 |
Euforia |
Rasa nyaman pada tubuh; rasa sejahtera,
tidak adanya rasa nyeri ataupun tekanan kejiwaan. Pada psikiatri : rasa
sejahtera yang abnormal atau berlebihan. |
70 |
Fatigue |
Keadaan meningkatnya ketidaknyamanan dan
menurunnya efisiensi akibat pekerjaan yang berkepanjangan atau
berlebihan; kehilangan tenaga atau kemampuan menjawab rangsangan. |
71 |
FdUMP |
5- fluorodeoxyuridine monophosphate yaitu salah satu bentuk metabolit fluorourasil. |
72 |
FUTP |
fluorouridine triphosphate yaitu salah satu bentuk metabolit fluorourasil |
73 |
G6PD (Glucose 6-phosphate dehydrogenase) |
Enzim pada jalur pentosa fosfat, dimana NAPD+
bersifat sebagai ko enzim, mengkatalisis proses oksidasi glukosa
6-fosfat menjadi lakton. Defisiensi enzim ini menyebabkan anemia
hemolitik berat. |
74 |
GI (Gastro Intestinal) |
Saluran Pencernaan |
75 |
Gotu kola |
Nama lain untuk Centella asiatica, di
Indonesia lebih dikenal dengan pegagan atau antanan yamg bersifat
sebagai antibakteri, antiviral, antiinflamasi, anti ulserasi,
ansiolitik, tonik serebral, stimulan sirkulasi, diuretik, menenangkan
pikiran,atau mengobati luka. |
76 |
Hemiparesis |
Paresis (paralisis ringan) yang mengenai salah satu tubuh yang disebabkan lesi pada saluran kortikospinal. |
77 |
Hepatik |
Berkenaan dengan hati. |
78 |
Hepatomegali |
Pembesaran hati |
79 |
Hiponatremia |
Gangguan elektrolit pada manusia yang
ditandai dengan konsentrasi natrium yang sangat rendah yaitu di bawah
135 mmol/L. Keadaan ini terjadi karena komplikasi dari beberapa
penyakit. |
80 |
Hipoprotrombinemia |
Gangguan darah yang ditandai dengan
defisiensi protrombin (faktor II) yang akan menyebabkan gangguan
pembekuan darah, selanjutnya meningkatkan risiko fisiologis pendarahan,
khususnya pada sistem pencernaan, rongga kranial dan sistem panca
indera |
81 |
Hirsutism |
Tumbuhnya rambut yang tidak normal; di wajah, dada, perut dan punggung, terjadi pada wanita. |
82 |
HIV (Human Immnunodeeficiency Virus) |
Virus yang menyebabkan sinrom defisiensi imun yang didapat atau disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) |
83 |
Hodgkin’s lymphoma |
Lymphoma Hodgkin dikarakterisasi secara
klinis melalui penyebaran dari satu kelompok limfe node yang satu ke
kelompok lain yang disertai dengan berkembangnya gejala sistemik
sejalan dengan perkembangan penyakit. |
84 |
Hormon, Obat endokrin lain |
senyawa yang dihasilkan tubuh yang memiliki efek regulator spesifik pada aktivitas sel tertentu atau organ-organ tertentu. |
85 |
Hyper CVAD |
Regimen kemoterapi untuk melawan limfoma non hodgkin dan limfoma limfoblastik |
86 |
IA |
Intra arterial |
87 |
IG |
Intra gluteal |
88 |
IM |
Intra muskular |
89 |
Interval PR |
Interval PR dihitung mulai dari awal P sampai awal kompleks QRS |
90 |
Interval QT. |
Interval QT dihitung mulai dari awal QRS sampai akhir gelombang T pada elektrokardiogram.Interval QT normal adalah 0.4 menit |
91 |
IV |
Intra Vena |
92 |
Jaundice |
Disebut juga ikterus,warna kekuningan pada
kulit, sklera, membran mukosa yang disebabkan hiperilirubinemia dan
pengendapan pigmen empedu. |
93 |
Katagori pengaruh terhadap kehamilan (Kategori A) |
Studi terkontrol pada wanita hamil tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin pada kehamilan trimester 1
(dan juga tidak ada risiko pada trimester selanjutnya), dan sangat
kecil kemungkinan untuk membahayakan janin. |
94 |
Katagori pengaruh terhadap kehamilan (Kategori B) |
Studi terkontrol terhadap sistem
reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko
terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil
atau sistem reproduksi binatang percobaan yang menunjukkan adanya efek
samping (penurunan fertilitas) pada kehamilan trimester pertama (dan
tidak terdapat bukti adanya risiko pada trimester berikutnya). |
95 |
Katagori pengaruh terhadap kehamilan (Kategori C) |
Studi terhadap binatang percobaan telah
memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogonik atau
embriosidal atau efek samping lainnya) dan tidak ada studi terkontrol
pada wanita hamil. Obat hanya diberikan jika manfaat yang diperoleh
lebih baik dari risiko yang mungkin terjadi pada janin. |
96 |
Katagori pengaruh terhadap kehamilan (Kategori D) |
Terdapat bukti positif mengenai adanya
risiko terhadap janin manusia, tetapi manfaat obat ini pada ibu hamil
mungkin lebih besar dari risikonya (misalnya obat ini diperlukan untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, dimana obat
yang lebih aman tidak tersedia atau tidak efektif. |
97 |
Katagori pengaruh terhadap kehamilan (Kategori X) |
Studi terhadap binatang percobaan atau
manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin atau terdapat
bukti adanya risiko pada janin, dan risiko penggunaan obat ini jelas
melebihi manfaat yang diperoleh. Obat dalam kategori ini
dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan
hamil. |
98 |
Kava – kava |
Nama lain untuk Piper methysticum, yang
dapat menghilangkan rasa/sensasi di sekitar lidah dan bibir (karena
kontrakai pembuluh darah di sekitar lidah dan bibir), memberikan efek
menenangkan, menjernihkan pikiran dan melemaskan otot. |
99 |
Kolestasis |
Penghentian atau supresi dari aliran empedu dengan penyebab hepatik atau ekstrahepatik. |
100 |
Kolitis Pseudomembran |
Infeksi pada kolon yang biasanya (meski tidak selalu) disebabkan oleh Clostridium difficile. |
101 |
Lethargy |
Tingkat kesadaran yang menurun disertai pusing, pendengaran berkurang dan apati; keadaan tidak acuh. |
102 |
LFTs (Liver Function Tests) |
Tes fungsi liver |
103 |
LTBI (Latent TB infection) |
Infeksi Tuberkulosis Laten) |
104 |
MAC (Mycobacterium Avium Complex) |
Kelompok bakteri yang secara genetik berhubungan dengan genus mycobacterium.Salah satu infeksi oportunistik pada pasien HIV disebabkan oleh MAC. |
105 |
Mania |
Fase kelainan bipolar yang ditandai oleh
euforia, agitasi, hipereksitabilitas, hiperaktivitas serta peningkatan
kecepatan berpikir dan ide. |
106 |
MAO (Monoamin Oksidase) |
Ensim yang mengkatalisis oksidasi monoamin.MAO ditemukan berikatan pada membran luar mitokondria pada banyak sel di dalam tubuh. |
107 |
MAP (Mean Arterial Pressure) |
Rata-rata tekanan darah seseorang |
108 |
Meningomyelocele |
Anomali perkembangan yang ditandai oleh
kelainan penutupan selubung tulang pada medula spinalis, dimana selaput
meninges dapat menonjol keluar. |
109 |
Metode ABTS |
Uji kadar glukosa darah secara in vitro
dengan menggunakan metode glukosa oksidase dan peroksidase menggunakan
diammonium azinobiasethyldihydrobenzothiazole sulfonic acid (ABTS) |
110 |
Metode DMSO |
Uji kadar serum bilirubin dengan menggunakan dimethylsulfoxide sebagai reagen. |
111 |
MI (Myocardial Infarction) |
Infark Miokardiak |
112 |
Myalgia |
Nyeri otot yang merupakan gejala dari
banyak penyakit dan gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah
penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang.Myalgia yang
terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus.
Myalgia yang berlangsung dalam waktu yang lama menunjukkan myopati
metabolik, defisiensi nutrisi atau sindrom fatigue kronik. |
113 |
Myelosuppressive |
Senyawa yang menghambat aktivitas sum-sum tulang, menimbulkan penurunan sel darah merah dan trombosit |
114 |
Nadir |
Titik terendah |
115 |
Nefritis Intertisial |
Penyakit primer atau sekunder pada jaringan interstial ginjal. |
116 |
Neural tube defects |
Gangguan tubulus saraf |
117 |
Neuropathy |
Gangguan fungsional atau perubahan patologis pada sistem saraf tepi. |
118 |
Neurotorsisitas |
Gangguan yang disebabkan oleh paparan senyawa alami maupun buatan yang bersifat toksik pada sistem saraf. |
119 |
Neutropenia |
Gangguan pada sistem hematologi yang ditandai dengan jumlah granulosit neutrofil yang sangat rendah |
120 |
Non Hodgkin’s lymphoma |
Lymphoma Non Hodgkin merupakan kelompok kanker yang timbul mulai dari limfosit, salah satu tipe sel darah putih.Tipe
ini dibedakan dari Lymphoma Hodgkin dari sifat patologi, epidemiologi,
organ yang terlibat, pengaruhnya terhadap tingkah laku dan
perawatannya.Lymphoma jenis ini berkembang pada organ yang berhubungan
dengan sistem limfe (limpa, limfe node dan tonsil), Beberapa kasus
diawali dengan infiltrasi terhadap limfe node, pada kasus lain
infiltrasi diawali pada organ limfe lain. |
121 |
NS (Normal Saline) |
Larutan NaCl fisiologis 0,9% |
122 |
OHO (Obat Hipoglikemik Oral) |
Obat untuk menurunkan kadar gula darah yang diberikan secara oral. |
123 |
Oksitoksik |
obat yang dapat menyebabkan oksitosia (kelahiran yang cepat) |
124 |
Onset |
Mulai kerja |
125 |
Osteorekrosis |
Disebut juga avaskular nekrosis atau
nekrosis tulang yaitu penyakit yang disebabkan hilangnya suplai darah
ke tulang yang bersifat sementara maupun permanen |
126 |
Osteosarcoma atau Osteosarkoma |
Neoplasma tulang primer yang ganas dan
terdiri atas stroma jaringan penyambung ganas dengan adanya osteoid
ganas, pembentukan tulnag atau kartilago. |
127 |
OTC drug (Over The Counter drug) |
Obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter |
128 |
Pansitipenia |
Depresi semua sel darah secara abnormal |
129 |
Paralisis |
Kehilangan atau gangguan fungsi motorik pada suatu bagian akibat lesi pada mekanisme saraf atau otot. |
130 |
Paranoia |
Proses gangguan pikiran yang ditandai dengan rasa takut atau khawatir yang berlebihan. |
131 |
Parathesia |
Perasaan sakit atau tidak nyaman, abnormal seperti kesemutan, rasa terbakar atau berkeringat. |
132 |
PBL (Peripheral Blood Lymphocites) |
Limfosit perifer darah yaitu jumlah limfosit matang yang bersirkulasi dalam darah |
133 |
Pemerian |
Deskripsi |
134 |
Penyakit Kawasaki (sindrom mukokutan limfa node) |
Penyakit yang menyerang anak-anak, pertama
kali terjadi di Jepang tetapi sekarang sudah tersebar di seluruh
dunia. Bagian tubuh yang dipengaruhi adalah limfa node, kulit, arteri
koroner jantung. Penyakit ini diawali dengan demam, rasa capek dan
terkadang nyeri pada lambung. Kemudian terjadi ruam dan beberapa hari
kemudian terjadi konjungtivitas, dan perubahan membran mukosa menjadi
merah, lidah merah dan kering. Kelenjar limfa di leher membesar. |
135 |
PFTs (Pulmonary Function Tests) |
Tes fungsi paru-paru |
136 |
Porfiria |
Kelompok gangguan metabolisme porfirin
yang ditandai dengan peningkatan pembentukan dan ekskresi senyawa
porfirin atau prekursor. Gejala yang timbul adalah sakit perut, yang
mungkin parah dan gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah, diare
atau konstipasi, peningkatan tekanan darah, denyut jantung, rasa lelah
pada otot,sensitif terhadap cahaya, bentol pada kulit dan rasa gatal,
warna urin berubah menjadi karena ekskresi porfirin dan gangguan mental
seperti depresi. |
137 |
Posisi Trendelenburg |
Posisi berbaring pada tempat yang datar,
dimana posisi kepala lebih rendah daripada pelvis.Posisi ini adalah
posisi standar untuk pembedahan abdominal atau ginekologi. |
138 |
Post marketing /case report |
Laporan setelah pemasaran |
139 |
Potensial Emetik |
Senyawa yang berpotensi untuk menimbulkan muntah |
140 |
Pruritus |
Gatal pada kulit yang menyebabkan timbul
keinginan untuk menggaruknya. Rasa gatal ini bisa disebabkan oleh kulit
yang kering sampai kemungkinan adanya kanker. |
141 |
Psikofarmaka |
obat yang bekerja pada fungsi psikologis dan status kejiwaan. |
142 |
PVR (Pulmonary Vascular Resistance) |
Resistensi Vaskular Sistemik yaitu
resistensi pada pembuluh darah paru-paru yang cukup kuat untuk
mengalirkan darah melalui sistem sirkulasi. |
143 |
QRS complex |
Struktur yang berhubungan dengan depolarisasi jantung pada elektrokardiogram |
144 |
QTc |
Interval QT pada elektrokardiogram yang sudah dikoreksi kecepatannya. |
145 |
RA (Rheumatoid Arthritis) |
Artitis Rematik |
146 |
Rash (Ruam) |
Perubahan pada kulit, meliputi perubahan warna dan teksture. |
147 |
Recovery |
Pemulihan |
148 |
Redistribution fat |
Kondisi medis yang ditandai dengan kehilangan lemak (atau terkadang penambahan lemak), umumnya di dagu atau wajah. |
149 |
Relaksan Otot Perifer |
obat yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot rangka |
150 |
Retikulositosis |
Kondisi dimana terjadi peningkatan
retikulosit.Kondisi ini umu terlihat pada anemia. Retikulosit adalah
sel darah merah yang belum matang yang biasanya timbul saat terjadi
regenerasi sel darah merah yang rusak. |
151 |
Rigidity Nuchal |
Kekakuan pada tengkuk atau tulang belakang |
152 |
RNA (Ribonucleic Acid) |
Asam ribonukleat yaitu polimer asam
nukleat yang mengandung monomer nukleotida yang berperan dalam
translasi informasi genetik dari DNA menjadi protein. |
153 |
Scleroderma |
Pengerasan dan penebalan kulit yang
mungkin ditemukan pada beberapa penyakit yang berbeda, dapat terjadi
dalam bentuk terlokalisasi atau umum. |
154 |
Seizure |
Serangan mendadak atau kekambuhan penyakit,episode tunggal epilepsi, sering diberi nama menurut gambaran tipenya. |
155 |
Serum Sickness |
Reaksi terhadap anti serum turunan dari
sumber hewan. Merupakan reaksi hipersensitifitas tipe 3 (hipersensitif
imun kompleks). Reaksi ini terjadi setelah sepuluh hari pemaparan
terhadap anti serum dengan reaksi mirip reaksi hipersensitifitas, |
156 |
SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) |
Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase atau sering disebut AST : Serum Aspartate Aminotransferase) |
157 |
SGPT (Serum Glutamat Pyruvic Transaminase) |
Serum Glutamat Piruvat Transaminase atau sering disebut ALT :Serum Alanin Aminotransaminase) |
158 |
SIADH (Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone) |
Kondisi yang umum terjadi pada pasien
yang dirawat di rumah sakit karena luka pada sistem saraf pusat.
Sindrom ini ditandai dengan ekskresi hormon antidiuretik atau
vasopressin yang sangat sedikit dari kelenjar posterior pituitari atau
sumber lainnya.Keadaan ini menyebabkan hiponatremia atau terkadang
kelebihan cairan. |
159 |
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) |
Kematian tiba-tiba pada bayi, umumnya
terjadi pada larut malam tanpa penyebab pastinya, namun diduga
penyebabnya adalah infeksi virus dan reaksi alergi. |
160 |
Sindrom Stevens Johnson |
Sindrom yang bersifat parah dan mengancam
kehidupan. Merupakan reaksi hipersensitifitas kompleks yang menyebabkan
lesi pada kulit dan ulserasi pada mata dan membran mukosa.Sindrom ini
disebabkan oleh infeksi (infeksi karena virus seperti herpes simpleks,
mumps, influenza, histoplasmosis, tumor (karsinoma, limfoma), reaksi
alergi obat (flukonazol, valdecoxib, penisilin, barbiturat, penisilin,
sulfa, fenitoin, lamotigrin, niverapin, ibuprofen, ethoxusimide dan
karbamazepin dan 50% tidak diketahui penyebabnya. |
161 |
Sistem Imun |
sistem pertahanan/kekebalan tubuh |
162 |
SK |
Subkutan |
163 |
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) |
Penyakit inflamasi dari jaringan, merupakan gangguan autoimun ; tubuh tidak dapat membedakan sel tubuhnya dan sel asing. |
164 |
Somnolentia atau Somnolence |
Perasaan mengantuk yang tidak normal |
165 |
SSP |
Susunan Saraf Pusat |
166 |
ST wave |
Gelombang yang menghubungkan kompleks gelombang QRS dan T pada elektrokardiogram |
167 |
St. John’s Wort |
Nama lain untuk Hypericum perforatum, ekstrak hypericum standar digunakan untuk pengobatan depresi dan gangguan ansietas. |
168 |
Stenosis |
Penyempitan abnormal pada pembuluh darah atau organ tubular atau struktur |
169 |
Stupor |
Tingkat kesadaran yang menurun, dalam psikiatri, gangguan yang ditandai dengan penurunan responsivitas. |
170 |
Superfisial |
Permukaan |
171 |
SVR (Systemic Vascular Resistance) |
Resistensi Vaskular Sistemik yaitu
resistensi pada sirkulasi perifer yang cukup kuat untuk mengalirkan
darah melalui sistem sirkulasi. |
172 |
SWFI (Sterile Water For Injection) |
Air steril untuk injeksi |
173 |
T cell (Sel T) |
Salah satu jenis limfosit yang bertanggung jawab terhadap imunitas yang diperantarai selular dan hipersensitivitas tipe lambat. |
174 |
Tes Coombs |
Tes Antiglobulin yaitu uji klinik darah yang digunakan dalam imunohematologi dan imunologi.Tes
Coombs dibagi menjadi dua : tes Coombs langsung dan tes Coombs tidak
langsung. Tes Coombs langsung digunakan untuk mendeteksi sel darah
merah yang disensitisasi dengan antibodi IgG, autoantibodi IgG dan
protein komplemen. Tes ini akan mendeteksi antibodi yang berikatan
dengan permukaan sel darah merah secara in vivo. Sel darah merah dicuci
(untuk menghilangkan plasma pasien) dan dinkubasi dengan reagen
Coombs. Jika terjadi aglutinasi, tes Coombs positif. Tes Coombs tidak
langsung digunakan untuk tes prenatal pada wanita hamil dan tes ini
dilakukan sebelum transfusi darah. Tes ini mendeteksi antibodi melawan
sel darah merah yang tidak berikatan pada serum pasien. Pada tes ini,
serum diekstraksi dari darah, dan serum diinkubasi dengan sel darah
merah yang tidak diketahui sifat antigennya, Jika terjadi aglutinasi,
tes tidak langsung Coombs positif. |
175 |
Thrombositopenia |
Menurunnya jumlah trombosit dalam darah. |
176 |
TIA (Transient Ischemic Attacks) |
Serangan iskemik pendek |
177 |
Torsade de pointes |
Takikardia ventrikular yang ditunjukkan
oleh perubahan karakteristik elektrokardiogram yaitu terbentuknya
komplek QRS yang berbelok-belok di sekitar garis dasar isoelektrik
elektrokardiogram. |
178 |
Tremor |
Gerakan tangan yang tidak disadari, bolak balik dan ritmik, mungkin juga mengenai suara dan bagian lain. |
179 |
Tromboflebitis |
Inflamasi vena yang berhubungan dengan pembekuan darah atau trombus |
180 |
ULN (upper limits of normal) |
Melebihi batas normal |
181 |
UTI (Urinary Tract Infection) |
Infeksi Saluran Urin |
182 |
VMA (Vanillyl Mandelic Acid) |
Merupakan metabolit dari katekolamin : norepinefrin |
183 |
WBC (White Blood cell Count) |
Jumlah sel darah putih per unit volume darah |
Komentar
Posting Komentar